 Para ilmuwan sering merasa kesulitan meneliti banyaknya fenomena misterius yang terjadi di dunia ini. Satu dari sekian banyak fenomena aneh yang sangat membingungkan, dan masih menjadi kajian adalah Segitiga Bermuda. Bagaimana hakikat sebenarnya? Apakah fenomena yang terjadi dapat dijelaskan secara rasional?
Para ilmuwan sering merasa kesulitan meneliti banyaknya fenomena misterius yang terjadi di dunia ini. Satu dari sekian banyak fenomena aneh yang sangat membingungkan, dan masih menjadi kajian adalah Segitiga Bermuda. Bagaimana hakikat sebenarnya? Apakah fenomena yang terjadi dapat dijelaskan secara rasional?Sekilas tentang Bermuda.
Kata “Bermuda” berarti bulan ke tujuh dalam  tahun Qibthi. Tetapi seorang ilmuwan Amerika yang berasal dari Puerto  Rico mengemukakan bahwa makna “Bermuda” dalam bahasa-bahasa kuno yang  tersebar di wilayah Bermuda tersebut mengandung arti Pantai Cahaya. Hal  itu disebabkan iblis menempati wilayah itu dan menyatakan bahwa ia  adalah Dewa Cahaya dan Dewa Pencerahan.
Luas Pulau Bermuda sekitar 53 kilometer persegi  dengan jumlah penduduknya mencapai 70.000 jiwa. Ibu kotanya adalah  sebuah kota yang disebut Hamilton. Keseluruhan kawasan Bermuda merupakan  gugusan pulau yang berjumlah 347 pulau karang (coral reef islands)  dengan beberapa teluk kecil.
Seluruh kepulauan tersebut terletak  di Samudera Atlantik. Berjarak sekitar 930 km dari Amerika Serikat. Yang  sangat aneh adalah dari seluruh pulau yang berjumlah 347 ini, hanya 20  pulau saja yang berpenduduk. Penduduk di situ menganggapnya sebagai  jajahan para arwah jin dan anak-anak setan yang menjadi Tuhan.
Bersamaan  dengan masuknya penjajahan Inggris pada tahun 1684 M, masuklah agama  Kristen, meskipun pada awalnya tidak diterima namun kemudian para dukun  menganggapnya sebagai cabang dari agama mereka atau syariat baru yang  cocok dengan perkembangan zaman. Sejak tahun 1968, pulau itu berubah  menjadi beberapa negara otonom yang terpisah dari pemerintahan Inggris.
Fenomena yang mengerikan.
Segitiga Bermuda adalah istilah yang dicetuskan  pertama kali oleh seorang penulis berkebangsaan Amerika, Vincent Judith.  Ia mengatakan “Sesungguhnya disana terdapat suatu daerah berbentuk  segitiga yang meliputi daerah Pantai Timur Florida – Puerto Rico dan  kepulauan Bermuda.
Jika diambil garis lurus dari ketiganya  nampaklah sebuah segitiga yang saling berhubungan yang disebut Segitiga  Bermuda. Segitiga Bermuda muncul sebagai misteri yang sulit diungkapkan  hingga kini. Karena itu banyak orang menyebutnya dengan sebutan Segitiga  Setan, Segitiga Kematian, dan Kuburan Atlantik.
Peristiwa-peristiwa  misterius tetap berlanjut dengan banyaknya kapal-kapal dan pesawat yang  hilang saat memasuki daerah Segitiga Bermuda. Anehnya, hilangnya  kapal-kapal dan pesawat ini tidak pernah meninggalkan bekas dan  tanda-tanda yang dapat diselidiki.

Peristiwa hilangnya kapal-kapal dan pesawat pun  tetap berlanjut, sebagian diantaranya sebagai berikut:
-Tahun  1947, pesawat C-45 hilang dalam jarak 150 km dari Segitiga Bermuda.
-Tahun  1948, pesawat Theodore-4 yang memiliki empat mesin pendorong hilang  beserta 31 orang penumpangnya.
-Tahun yang sama pesawat DC-3  hilang beserta penumpangnya yang berjumlah 32 orang tanpa meninggalkan  bekas.
-Tahun 1949, pesawat Theodore 4 kedua juga hilang tanpa  bekas.
-Tahun 1950, pesawat besar Amerika “Globe Master” milik AU  Amerika hilang tanpa bekas.
-Tahun yang sama kapal barang  Amerika-55 Sandra, yang memiliki panjang lebih dari seratus meter hilang  tanpa meninggalkan bekas.
-Tahun 1952, pesawat pengangkut milik  Inggris “York” hilang bersama 33 penumpangnya tanpa bekas.
-Tahun  1954, pesawat amphibi Amerika tipe Lockheed hilang bersama seluruh  penumpangnya tanpa meninggalkan bekas.
-Tahun 1956, pesawat  ampibi Amerika tipe Marteen P5M hilang bersama seluruh awaknya tanpa  bekas.
-Tahun 1962, pesawat pengisi bahan bakar jenis KB-50 milik  AU Amerika hilang tanpa jejak.
-Tahun 1963, kapal pengangkut  milik Amerika Marine Silver Queen yang panjangnya mencapai 130 meter  hilang bersama semua penumpangnya tanpa meninggalkan jejak.
-Tahun  yang sama dua pesawat latih dan perbekalan milik AU Amerika jenis  Stratoo hilang tanpa bekas.
-Tahun 1968, pesawat militer jenis  YC-122 yang dimodifikasi menjadi pesawat pengangkut hilang tanpa bekas.
-Tahun  1970, pesawat angkut milik Prancis “Milton Patreds” hilang beserta  semua orang dan barang yang ada.
-Tahun 1973, pesawat angkut  milik Jerman “Anita” yang berbobot mati 20.000 ton hilang bersama 32  penumpangnya tanpa bekas.
-Tahun 1974, pesawat perang hilang pada  jarak 900 mil dari barat daya pulau Azores, Amerika.
Peristiwa-peristiwa  hilangnya kapal-kapal dan pesawat terus berlanjut setiap saat, walaupun  pada masa-masa sekarang semakin berkurang disebabkan tidak ada lagi  yang melintasi dan mendekati daerah Segitiga Bermuda tersebut sebagai  sikap hati-hati dalam lintas penerbangan dan pelayaran.
Secera  geografis, Segitiga Bermuda merupakan bagian barat Samudera Atlantik,  diduga bentuknya seperti Segitiga yang terletak dekat pantai Tenggara  Amerika. Daerah yang membentang dari Bermuda di Utara sampai Selatan  Florida. Arah Timurnya dekat Bahama melewati Puerto Rico hingga lintang  barat 40o, kemudian kembali ke Bermuda.
Tidak heran bila Segitiga  Bermuda mendapat banyak julukan yang sangat menakutkan. Hampir seluruh  kapal dan pesawat yang raib tidak dapat memberikan sinyal atau hubungan  dimana kekuatan gaib yang meliputinya membuat seluruh peralatan dan alat  penghubung bergerak tidak beraturan dan mati seketika.
Orang-orang jenius dan pemecahannya.
Banyak ilmuwan dan para pemikir  mengadakan penelitian dalam upaya mencari penyelesaian dan mengetahui  alasan-alasan logis ihwal apa yang terjadi. Muncullah puluhan buku-buku  yang menegaskan banyaknya kapal dan pesawat yang hilang di daerah  Segitiga Bermuda yang menakutkan itu.

Diantaranya yang paling  terkenal adalah buku EL TRIANGULO DE LES BERMUDA karangan Charles  Berlitz Johanes Potlar, seorang penulis dan peneliti yang memiliki empat  buku dan semuanya merupakan usaha pemecahan misteri itu. Buku-bukunya  antara lain: lebih cepat dari lift, perjalanan tanpa akhir, mimpi  kemanusiaan, dan loncatan masa.
Tetapi seorang peneliti dari Amerika,  Evan Sunderson menyimpulkan bahwa kasus-kasus kehilangan di Segitiga  Bermuda disebabkan adanya pusaran air atau dalam istilah lain  “titik-titik rawan”, karena daerah Segitiga Bermuda merupakan pertemuan  antara arus panas dan arus dingin.
Berbagai aliran air yang  berlawanan itu mengarah ke arah atas dan bawah. Sunderson juga yakin  bahwa gerakan kuat aliran-aliran itu berlawanan dan terpengaruh oleh  perbedaan derajat panas yang mengakibatkan terjadinya pusaran magnetik  yang merupakan penyebab seluruh tragedi ini.
Namun teori  Sunderson ditolak karena tidak dillandasi argumen sehingga tidak ada  yang menegaskan aliran-aliran air yang berlawanan dilautan berpengaruh  terhadap magnet bumi. Selain itu teori Sunderson tidak menafsirkan  bagaimana peranan tempat-tempat serupa yang disebut “kuburan setan” pada  daratan.
Tempat-tempat itu ada di Kutub Utara, Kutub Selatan, di  sebelah Utara padang pasir luas dan di daerah Barat Laut India.  Kemudian, teori ini pun gagal dalam menafsirkan ihwal mengapa ditemukan  banyak kapal dan bangkai pesawat tanpa ada bangkai manusia.
Pandangan Supranatural
Ada teori yang menjelaskan dan menafsirkan apa yang  terjadi di Segitiga Bermuda. Teori itu menyatakan bahwa sebab semua itu  adalah karena adanya roh-roh yang disiksa di alam sana, khususnya arwah  orang-orang negro yang teraniaya. Lalu dijelaskan bahwa terdapat jutaan  roh bergentayangan di daerah itu, yaitu pada permulaan masa perbudakan  di Amerika ketika mereka diangkut dengan kapal dari Afrika menuju  Amerika.

Pencetus teori ini adalah seorang psikolog  Inggris Kennets Machol. Ia yakin arwah-arwah tidak suka menyakiti atau  menakut-nakuti manusia, tetapi mereka berusaha menampakkan dirinya untuk  memberi tahu manusia bahwa mereka adalah arwah yang belum mati secara  wajar. Machol juga yakin dengan memberikan doa khusus yang dapat  menenangkan arwah penasaran tersebut.
Sama seperti teori Machol,  seorang pendeta yang telah pensiun bernama Oumand berpendapat bahwa  fenomena segitiga bermuda adalah fenomena gaib yang disebabkan banyaknya  roh-roh penasaran yang dulunya mati secara tidak wajar.
Terlepas  dari itu semua, kita yakin bahwa fenomena misterius yang terjadi di  dunia ini tentunya tidak luput dari bagaimana kita menyikapinya dan dari  sudut mana kita memandangnya. Tetapi kita juga harus ingat bahwa  seluruh kehidupan ini adalah milik Sang Pencipta. Hal-hal gaib memang  sulit untuk dimengerti, tetapi bagi Tuhan, hal itu merupakan bagian dari  skenario penciptaan-Nya.
Sumber :
ABDUL HADI  - misteri-us.blogspot.com










 
 
 
0 comments:
Post a Comment
Bagaimana Postinganya??